Perkampungan Budaya Betawi, Setu Babakan, merupakan
salah satu tempat di Jakarta yang masih melestarikan dan mengembangkan
kebudayaan Betawi. Perkampungan Budaya Betawi yang terletak di kelurahan
Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, ini terbuka untuk umum sehingga siapa saja
boleh berkunjung ke sana dan ikut belajar tentang budaya Betawi. Ternyata,
Perkampungan Budaya Betawi ini sudah ada sejak dua belas tahun yang lalu sejak
diresmikan pada Januari 2001.
Sedikit cerita, menurut Ibu Irma, salah satu pengurus Perkampungan Budaya Betawi, Kampung Betawi ini asal mulanya dicetuskan berdasarkan ide dari para tokoh masyarakat dan seniman Betawi. Para pemerhati budaya Betawi tersebut bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan budaya Betawi agar budaya Betawi tidak memudar begitu saja. Kemudian ide para pencetus tersebut diusulkan kepada Bamus Betawi, baru kemudian diproses untuk diajukan ke Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Menurut Ibu Irma pula, awalnya terdapat sekitar tiga kawasan yang dijadikan opsi untuk mendirikan Perkampungan Budaya Betawi ini, namun pada akhirnya, kawasan yang paling tepat dan memungkinkan untuk dibangun Perkampungan Betawi adalah di kawasan Srengseng Sawah, yang sekarang benar-benar menjadi tempat Perkampungan Budaya Betawi. Mengapa demikian? Hal tersebut dikarenakan kawasan Srengseng Sawah inilah yang ternyata masih dihuni oleh masyarakat Betawi yang nilai-nilai budayanya masih kental. Sampai sekarang, komunitas di Perkampungan Budaya Betawi ini masih terus menumbuhkembangkan seluruh gagasan dan hasil karya budaya Betawi yang meliputi kesenian, sastra, adat istiadat, pakaian, serta makanan dan minuman khas Betawi.
by: http://tugaskab.blogspot.com/2013/01/belajar-budaya-di-kampung-betawi-nama.html
Sedikit cerita, menurut Ibu Irma, salah satu pengurus Perkampungan Budaya Betawi, Kampung Betawi ini asal mulanya dicetuskan berdasarkan ide dari para tokoh masyarakat dan seniman Betawi. Para pemerhati budaya Betawi tersebut bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan budaya Betawi agar budaya Betawi tidak memudar begitu saja. Kemudian ide para pencetus tersebut diusulkan kepada Bamus Betawi, baru kemudian diproses untuk diajukan ke Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Menurut Ibu Irma pula, awalnya terdapat sekitar tiga kawasan yang dijadikan opsi untuk mendirikan Perkampungan Budaya Betawi ini, namun pada akhirnya, kawasan yang paling tepat dan memungkinkan untuk dibangun Perkampungan Betawi adalah di kawasan Srengseng Sawah, yang sekarang benar-benar menjadi tempat Perkampungan Budaya Betawi. Mengapa demikian? Hal tersebut dikarenakan kawasan Srengseng Sawah inilah yang ternyata masih dihuni oleh masyarakat Betawi yang nilai-nilai budayanya masih kental. Sampai sekarang, komunitas di Perkampungan Budaya Betawi ini masih terus menumbuhkembangkan seluruh gagasan dan hasil karya budaya Betawi yang meliputi kesenian, sastra, adat istiadat, pakaian, serta makanan dan minuman khas Betawi.
by: http://tugaskab.blogspot.com/2013/01/belajar-budaya-di-kampung-betawi-nama.html